Iran sekali lagi mengecam upaya perang AS di seluruh kawasan Asia Barat, mengatakan langkah militer Washington adalah bagian dari upaya untuk menutupi kekuatan globalnya yang menurun.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Nasser Kan’ani membuat pernyataan dalam tweet Minggu malam sebagai reaksi atas keputusan AS untuk mengerahkan kapal selam rudal bertenaga nuklir ke wilayah tersebut dan relokasi kapal perang di Mediterania ke pantai dekat Suriah. .
Dia berkata, “Laporan berkala tentang [AS] mengirim kapal selam, memindahkan kapal perang atau mengirim pembom ke Asia Barat, dalam kondisi ketika persamaan regional baru menunjukkan munculnya tatanan baru di mana tidak perlu militer ekstra-regional pasukan, adalah bagian dari upaya pemerintah AS untuk menutupi penurunan kekuatan globalnya.”
“Melalui seringnya penghasut perang dan [upaya] menimbulkan ketidakstabilan dan perselisihan di kawasan Asia Barat, rezim Amerika bergerak melawan kehendak negara-negara kawasan,” juru bicara Iran menekankan.
“Washington sebaiknya memahami realitas baru [di lapangan] dan menahan diri dari segala upaya untuk campur tangan di kawasan Asia Barat dan Teluk Persia sejalan dengan kepentingan rezim Zionis yang goyah,” simpul Kan’ani.
Senin lalu, Amerika Serikat mengumumkan akan merelokasi kapal induk di Mediterania ke pantai dekat Suriah karena ketegangan meningkat antara Teheran dan Washington atas serangan mematikan terhadap penasihat militer Iran di negara Arab itu.
Utusan Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, sebelumnya memperingatkan bahwa Republik Islam akan mengambil “langkah-langkah tegas” untuk melindungi pasukan dan kepentingannya di Suriah dari setiap ancaman yang ditimbulkan oleh Amerika Serikat atau lainnya.
Relokasi kapal perang AS terjadi setelah Presiden Joe Biden mengklaim pada bulan Maret bahwa Amerika Serikat tidak mencari konflik dengan Iran.
Wakil sekretaris pers Pentagon, Sabrina Singh, juga mengatakan dalam jumpa pers bahwa relokasi kapal induk itu sebagai tanggapan atas apa yang dia klaim sebagai peningkatan serangan terhadap anggota layanan Amerika di wilayah tersebut.
Beberapa hari kemudian, Amerika Serikat mengatakan kapal selam rudal bertenaga nuklir telah dikirim ke wilayah Asia Barat untuk mendukung Armada Kelima AS, yang berbasis di Bahrain.
USS Florida memasuki wilayah tersebut pada hari Kamis dan mulai transit di Terusan Suez pada hari Jumat, kata Komandan Timothy Hawkins dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.